Skip to main content

Filsafat Dan Kebudayaan




Hubungan Filsafat dan Kebudayaan


Pada pokoknya kebudayaan adalah semua ciptaan manusi ayang berlangsung dalam kehidupan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu hubungan antara proses dengan isi, yaitu pendidikan adalah proses pengeporar kebudayaan dalam arti membudayakan manusia aspek lain dari fungsi pendidikan adalah mengolah kebudayaan itu menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi kepribadian anak didik. Jadi hubungan pendidikan dengan kebudayaan adalah juga hubungan nilai demokrasi. Dimana fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai tujuan yang lebih utama yaitu untuk membina kepribadian manusia agar lebih kreatif dan produktif yakni mampu menciptakan kebudayaan.
Perlu didasari bahwa manusia sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara hidup dalam suatu sosial budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan pengambangan sosial budaya yang dilakkan melalui pendidikan. Agar pendidikan berjalan dengan baik. Maka membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman pelaksanaannya. Karena pendidikan harus secara fungsamental yang berazas filosofis yang menjamin tujuan untuk meningkatkan perkembangan sosial budaya, marbtabat bangsawa, kewibawaan dan kejayaan negara.
Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya nasional mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan pranata sosial dalam menunjang proses pengembangan danpembangunan nasional serta melestarikan nilai-nilai luruh budaya bangsa. Merencanakan kegairahan masyarakat untuk menumbuhkan kreaktivtas ke arah pembaharuan dalam usaha pendidikan yang tanpa kepribadian bangsa.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besari bagi mnausia dan masyarkat, berbagai macam kekuatan harus dihapi sepert kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun materil. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia danpat mengembangkan kebudyaan. Begitu pula manusia hidup dan tergantung apa kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan pendidikan yang akan mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar dia tidak punah dan terjaga untuk selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya filsfat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadal alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki peran :
1. suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. pembeda manusia dengan binatan
5. petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
6. pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimnaa seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan orang lain
7. sebagai modal dasar pembangunan
Kebudayaan masyarkat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dlaam melindungi masyarakt terhadap lingkungan di dalamnya.
Apabila dibandingkan defenisi kebudayaan dan defenisi filsafat, bertemu dalam hal berfikir. Filsafat ialah cara atau metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada setiap jiwa, sedangkaan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang termaniferstasi pada cipta, rasa, dan karsa sikap hidup dan pandangan hidup (Gazalba). Dengan demikian, jelaslah filsafat mengendalikan cara berfikir kebudayaan. Di balik kebudayaan ditemukan filsafat. Perbedaan kebudayaan dikembalikan kepada perbedaan filsafat.
Tuhan menentukan nilai melalui agama. Manusia menentukan nilai melalui filsafat. Kebudayaan berpangkal pada manusia, maka yang menentukan kebudayaan adalah filsafat. (Mustopo, 1983: 71-72)
Peranan Filsafat dan Kebudayaan
Wujud kebudayaan ada yang rohani, misalnya adat istiadat dan ilmu pengetahuan. Ada yang jasmani, misalnya rumah dan pakaian. Buku adalah kebudayaan jasmani, akan tetapi isi buku merupakan yang rohani. Demikian juga filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang terdalam. Oleh karena itu filsafat termasuk kebudayaan.
Suatu kebudayaan ialah cara berpikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan suatu waktu. Cara berpikir dan cara merasa itu menyatakan diri dalam cara berlaku dan cara berbuat. Jadi kebudayaan meliputi seluruh kehidupan manusia (Sidi (1973:72)). Manusia dan budayanya merupakan dua komponen yang terus menerus berinteraksi sepanjang hidupnya. Demikian pula manusia memperhatikan budaya tersebut. (Hanafi (2004 :133)) Karena itu suatu studi tentang budaya memang merupakan sesuatu yang unik. Namun keunikan budaya sebagai obyek studi itu tidak perlu mengabaikan fungsi utama ilmu itu sendiri, yaitu mengembangkan harkat serta martabat manusia dan kemanusiaan di atas dunia ini, yang berhubungan secara harmonis dengn seluruh lingkungannya. 
 Maka filsafat itu mengendalikan cara berfikir kebudayaan. Dibelakang tiap kebudayaan selalu kita temukan filsafat. Perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan filsafat. Kebudayaan bersahaja diatur oleh adat. Adat disusun oleh nenek-moyang. Nenek-moyang itu berfungsi sebagai filosof bagi kebudayaan bersahaja. Cara hidup suatu masyarakat agama berpedoman pada ajaran penganjur atau Nabi-nya, yang dapat dipandang sebagai filosof masyarakat itu. Cara hidup suatu kurun dipengaruhi oleh ahli-ahli pikir besar kurun itu (Hanafi (2004 :133)).
Pandangan hidup dan sistem pemikiran bangsa Indonesia tidak sama dengan pandangan hidup dan sistem pemikiran bangsa di negara lainnya. Seperti bangsa-bangsa di negara-negara Barat, di mana pandangan hidup dan sistem pemikirannya bersumber pada pemikiran filsafat Yunani (Ibid hal.74), Sedangkan pemikiran filsafat Indonesia adalah suatu pemikiran filsafat yang diperuntukkan dalam atau sebagai landasan hidup bangsa Indonesia. Dan hakikat pribadi dalam kedudukannya sebagai manusia Indonesia adalah sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan. Untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan ketentraman seseorang harus mengupayakan dengan tiga cara keselarasan atau keharmonisan, menurut Asmoro (2005 :107) yaitu:
a.        Selaras atau harmonis dengan dirinya sendiri.
b.        Selaras atau harmonis terhadap pergaulan sesama manusia, dan di lingkungan kehidupannya.
c.          Selaras atau harmonis terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa, kedudukan filsafat terhadap kehidupan masyarakat adalah seperti pemerintah terhadap negara. Filsafat Pancasila mengatur dan mengendalikan kehidupan Republik Indonesia. Dalam negara ini hidup bangsa Indonesia yang berkebudayaan Indonesia. Republik Indonesia mengatur dan mengendalikan kebudayaan yang hidup dalam wilayahnya. Dan Republik itu sendiri diatur oleh Pancasila. Lima sila yang terdapat dalam Pancasila merupakan suatu kebulatan tunggal, yang setiap sila-silanya selalu mengandung keempat sila yang lainnya. Setiap sila tidak boleh dipertentangkan terhadap sila yang lain karena di antara sila-sila itu memang tidak terdapat hal-hal yang bertentangan.
Dengan demikian, Pancasila mempunyai sifat yang abstrak, umum, universal, tetap tidak berubah, menyatu dalam suatu inti hakikat mutlak (Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil, yang kedudukannya sebagai inti pedoman dasar yang tetap). Jadi Pancasila merupakan pandangan hidup seluruh bangsa Indonesia, yang telah disetujui oleh para wakil rakyat menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Maka, Pancasila adalah satu-satunya pandangan (filsafat) yang dapat mempersatukan rakyat dan bangsa Indonesia.
Istilah kebudayaan sebagaimana dikemukakan, diakui berasal dari kata budi, dengan memberi contoh budi manusia. Budi juga merupakan tata nilai yang dimiliki manusia sebagai sikap perilaku dan cara berpikir. Kebudayaan pada umumnya dipergunakan sebagai salah satu sumber tata nilai dalam masyarakat maupun dalam agama. Kebudayaan dipandang orang sebagai tata nilai. Dengan demikian tingkah laku dan hasil perbuatan dalam kebudayaan menuju kepada realisasi nilai, yang tersusun dalam pola cita. Untuk mewujudkan pola cita itu lahirlah kompleks aktivitas yang membentuk pola laku. Maka cara berlaku dan berbuat yang dilahirkan oleh cara berpikir dan merasa dan hasil dari cara berlaku-berbuat mengandung nilai.
     Posisi dan peranan filsafat terhadap segi-segi kebudayaan (sosial, ekonomi, politik, ilmu dan teknik dan seni). Selama pemikiran kita terikat oleh fakta-fakta sosial, ekonomi, politik, hukum, teknik, seni dll, kita berada di medan ilmu. Tetapi ketika pemikiran kita menjangkau lebih jauh dan terlepas dari fakta, kita memasuki lapangan filsafat (Sidi (1973 :75)).

Referensi
Anonim. 2016. Hubungan Filsafat Dengan Sosial Budaya. Diperoleh dari:
            http://anggrekbiru7.blogspot.co.id

Prasetyo, Widodo Haryo. 2014. Makalah Filsafat Dan Kebudayaan. Diperoleh
            dari: http://prasetyowidodo22.blogspot.co.id





Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah, karena metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan. Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak empiris, juga tidak termasuk dalam ilmu pengetahuan, melainkan termasuk wilayah filsafat. Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (Senn, 2002). Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui sesuatu. Jika metode merupakan prosedur ...

Implementasi Dalam Penelitian

Implementasi Dalam Penelitian Pelaksanaan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, sebenarnya merupakan langkah-langkah sistematis yang menjamin diperoleh pengetahuan yang mempunyai karakteristik rasional dan empiris. Secara filosofis kedua pendekatan tersebut mempunyai landasan yang berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada filsafat positivistik. Filsafat positivistik berpandangan bahwa gejala alam dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian dimulai dari proses yang bersifat deduktif, artinya ketika menghadapi masalah langkah pertama yang dilakukan adalah mencari jawaban secara rasional teoretis melalui kajian pustaka untuk penyusunan kerangka berpikir. Bagi penelitian yang memerlukan hipotesis, kerangka berpikir digunakan sebagai dasar untuk menyusun hipotesis. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data. Tujuan utama langkah ini adalah un...

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik A.     Ilmu 1.     Hakikat ilmu Ilmu bersifat rasional Contoh: Air selalu menempati ruang 2.     Struktur ilmu Metode ilmiah Contoh: Makhluk hidup yang ada didunia ini selalu berkembang dan tumbuh 3.     Epistimologi ilmu Epistimologi yang mengkaji pengetahuan manusia. Pembagian epistimologi yang meliputi epistimologi umum (memunculkan pertanyaan  ada apa? ), epistimologi khusus (memunculkan pengetahuan yang diproses dan dapat di pertanggung jawabkan, metodologi (mengkaji langkah-langkah praktis untuk memperoleh pengetahuan yang benar).  Pada mulanya sumber pengetahuan adalah akal. Adapun pengembangan yang lain menyatakan pengalaman, nalar, intuisi, keyakinan, otoritas dan wahyu merupakan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan merupakan sumber dalam rangka mencari kebenaran. Dimana teori kebenaran terdiri atas teori korespondensi, teori koherensi, teori...