Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah
Metode ilmiah berperan dalam tataran
transformasi dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya
pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah, karena
metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan.
Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak empiris, juga tidak termasuk
dalam ilmu pengetahuan, melainkan termasuk wilayah filsafat. Dengan demikian
metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta
secara integratif.
Metode merupakan suatu prosedur
atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis
(Senn, 2002). Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa
metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau
cara-cara mengetahui sesuatu. Jika metode merupakan prosedur atau cara
mengetahui sesuatu, maka metodologilah yang mengkerangkai secara konseptual
terhadap prosedur tersebut. Implikasinya, dalam metodologi dapat ditemukan
upaya membahas permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan metode.
Metodologi membahas konsep teoritik
dari berbagai metode, kelemahan dan kelebihannya dalam karya ilmiah dilanjutkan
dengan pemilihan metode yang digunakan, sedangkan metode penelitian
mengemukakan secara teknis metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
Penggunaan metode penelitian tanpa memahami metode logisnya mengakibatkan
seseorang buta terhadap filsafat ilmu yang dianutnya. Banyak peneliti pemula
yang tidak bisa membedakan paradigma penelitian ketika dia mengadakan
penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Padahal semestinya dia harus benar-benar
memahami, bahwa penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivisme,
sehingga ditentukan oleh sebab akibat (mengikuti paham determinsime, sesuatu
yang ditentukan oleh yang lain), sedangkan penelitian kualitatif menggunakan paradigma
naturalisme (fenomenologis). Dengan demikian, metodologi juga menyentuh bahasan
tantang aspek filosofis yang menjadi pijakan penerapan suatu metode. Aspek
filosofis yang menjadi pijakan metode tersebut terdapat dalam wilayah
epistemologi.
Oleh karena itu, dapat dijelaskan
urutan-urutan secara strukturalteoritis antara epistemologi, metodologi dan
metode sebagai berikut: Dari epistemologi, dilanjutkan dengan merinci pada
metodologi, yang biasanya terfokus pada metode atau teknik. Epistemologi itu
sendiri adalah sub sistem dari filsafat, maka metode sebenarnya tidak bisa
dilepaskan dari filsafat. Filsafat mencakup bahasan epistemologi, epistemologi
mencakup bahasan metodologis, dan dari metodologi itulah akhirnya diperoleh
metode. Jadi, metode merupakan perwujudan dari metodologi, sedangkan metodologi
merupakan salah satu aspek yang tercakup dalam epistemologi.
Sumber
Suriasumantri, Jujun
S. (1993). Filsafat Ilmu sebuah
Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka
Sinar Harapan.
Comments
Post a Comment