Hubungan
Ilmu dan Manusia
Pada
masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari belum dapat
dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan pengaruhnya terhadap masyarakat.
Ungkapan Aristoteles tentang ilmu “Umat manusia menjamin urusannya untuk hidup
sehari-hari, barulah ia arahkan perhatiannya kepada ilmu pengetahuan”. Dewasa
ini ilmu menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah
manusia tidak dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan. Kebutuhan yang sederhanapun
sekarang memerlukan ilmu, misalnya kebutuhan sandang, papan ,dan papan sangat
tergantung dengan ilmu. Maka kegiatan ilmiah dewasa ini berdasarkan pada dua
keyakinan berikut.
1. Segala
sesuatu dalam realitas dapat diselidiki secara ilmiah, bukan saja untuk
mengerti realitas dengan lebih baik, melainkan juga untuk menguasainya lebih
mendalam menurut segala aspeknya.
2. Semua
aspek realitas membutuhkan juga penyelidikan primer, seperti air, makanan ,
udara, cahaya, kehangatan, dan tempat tinggal tidak akan cukup untuk
penyelidikan itu. (Van Melsen,1987).
Dengan
demikian, ilmu pada dewasa ini mengalami fungsi yang berubah secara radikal,
dari tidak berguna sama sekali dalam kehidupan praktis menjadi “tempat
tergantung “kehidupan manusia. Oleh karena itu keterkaitan ilmu dengan kemanusiaan
sangatlah erat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri. Hal ini
disebabkan ilmu tanpa manusia tidak akan berkembang pesat sampai sekarang ini
dan manusia tanpa ilmu juga tidak dapat hidup untuk proses pemenuhan kebutuhan
yang kompleks.
Walaupun
pada zaman dahulu sering kita ketahui dalam sejarah peradaban manusia saat itu
memanfaatkan ilmu hanya untuk berperang dan menguasai daerah jajahan baru
sehingga peran serta ilmu itu sendiri jauh dari harapan manusia dalam segi
nilai dan moralitas. Dan inilah yang mengubah pemikiran manusia saat ini untuk
mencapai hakekat daripada keilmuan itu.
Kita
ketahui juga ilmu saat ini berkembang dengan pesat yang mempengaruhi reproduksi
dan penciptaan manusia itu sendiri. Sehingga, ilmu bukan saja menimbulkan
gejala dehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu
sendiri, atau dengan ilmu bukanlah sarana yang membantu manusia mencapai tujuan
hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri.
Dengan
ilmu manusia dapat memanfaatkan segala sesuatu didasari nilai yang positif
sehingga dalam kehidupan bersosialnya dapat terjalin hubungan yang serasi,
seimbang, selaras.
Comments
Post a Comment