Pemikiran Filsafat Modern
Filsafat modern dimulai dengan
pemikiran para filsuf besar abad ke-17. Para pemikir ini memahami refleksi
filosofisnya sebagai sebuah awal baru yang radikal. Tentu dengan pendasaran
yang kokoh dan masuk akal. Namun tak dapat disangkal pula bahwa apa yang
disebut “radikal baru” tersebut memiliki akar-akar yang tertancap jauh hinggake
abad pertengahan. Sejumlah faktor historis telah mendorong lahirnya pemikiranmoderen.
Pada bagian ini akan dikemukanan secara ringkas beberapa faktor penting yangmelahirkan
paradigma berpikir moderen yang sudah bertumbuh di Eropa sejak abad ke-14
hingga abad ke-17.
Secara singkat pergeseran
paradigma tersebut dapat dideskripsikan demikian. Tatanan atau orde realitas yang bersifat
tradisional dan hirarkis sebagaimana dialami dan dimengerti pada abad
pertengahan atau pramoderen perlahan-lahan runtuh dan di atas puing-puing
reruntuhan itu muncul pandangan baru di mana segala sesuatu berdiri sejajar,
setara satu di samping yang lain. Dalam ilmu pengetahuan perubahan paradigm ini
melahirkan metode matematis kuantitatif yang menjadikan dunia sebagai objek
penelitian dan rekayasa teknis untuk kepentingan manusia.
Pada tataran nilai dan keyakinan
perubahan ini berarti setiap individu dibiarkan sendiri mencari jawaban atas
persoalan hidup dan mengambil keputusan. Penekanan pada individualitas dan
kebebasan pribadi pun bertambah. Sejalan dengan ini muncul keharusan untuk
menemukan metode yang membolehkan setiap orang memperoleh kepastian pribadi dan
keputusan bertanggung jawab ketika berhadapan dengan perbagai keraguan.
Sumber
Bdk. K.
Bertens. 2014. Sejarah Filsafat
Kontemporer. Jerman dan Inggris, Jilid I, Jakarta:
Kompas
Gramedia,
Comments
Post a Comment