Hakikat Pedagogik-Pedagogi
Istilah pedagogi merupakan salah
satu konsep muasal dari pendidikan, berasal dari kata "Paedos", yang
berarti anak laki-laki, dan "agogos" artinya pengantar atau
membimbing. Kedua kata tersebut telah melahirkan beberapa istilah yang mirip
yaitu paedagogos, pedagog, pedagogi, dan pedagogik. Paedagogos merupakan
seorang pelayan atau pembantu pada zaman yunani kuno, ia bertugas mengantar dan
menjemput anak majikannya di sekolah. Seiring berjalannya waktu, istilah
paedagogos berubah menjadi pedagog, dan berlaku sampai saat ini.
Jika paedagogos memiliki arti
sebagai pelayan atau pembantu, maka pedagog memiliki arti ahli didik.
Paedagogos dan pedagog mamiliki peran yang sama yaitu mangantarkan dan
membimbing anak, akan tetapi dalam konteks yang berbeda. Paedagogos sebagai
pelayan hanya bertugas mengantar anak ke sekolah, sedangkan pedagog sebagai
pendidik bertugas mengantar anak menuju kedewasaannya. Lantas apa yang dimaksud
pedagogi?
Menurut Sumardianta (2014: 151)
"Pedagogi dalam tradisi Yunani klasik dinamakan teknopia (produksi
keutamaan anak-anak) mencakup beberapa metode latihan menulis, membaca,
berhitung, musik, gulat, dan keterampilan lain yang membuat anak didik mampu
bertahan hidup dalam lingkungan fisik yang ganas pada masa itu". Konsep
pedagogi kuno dimaknai sebagai pelatihan untuk mempersiapkan keutamaan atau
potensi anak dalam menghadapi realitas kehidupan Yunani yang ganas.
Seiring berjalanya waktu konsep
pedagogik berkembang, menurut Van Mannen (1991: 3) menegaskan bahwa "The
new pedagogy of the theory and practice of living with children must know how
to stand in a relationship of thoughtfulness and open-ness to children and
young people rather than being governed by tradisional beliefs, discarded
values, old rules, and fixed im-position". Berdasarkan pendapan Van
Mannen dapat disimpulkan bahwa pedagogi merupakan segala bentuk upaya bimbingan
yang diberikan orang dewasa dalam kehidupan anak-anak untuk senantiasa mencapai
kedewasaan dalam berpikir, berperasaan maupun bertindak. Intinya pedagogi
dimaknai sebagai pendidikan.
Lantas apa yang dimaksud dengan
pedagogik? M. J Lanvegeveld (1980) mengetengahkan dua istilah yaitu pedagogik
dan pedagogy. Pedagogik diartikan sebagai ilmu pendidikan, yang lebih
menitikberatkan kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Sedangkan
istilah pedagogi adalah berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada
praktik, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak. Secara lebih
lengkap Langeveld (1980) mengemukakan bahwa "pedagogik merupakan suatu
teori yang secara teliti, keritis dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya
mengenai hakekat manusia, hakekat anak, hakekat tujuan pendidikan serta hakekat
proses pendidikan.
Berdasarkan pendapat Langeveld dapat
ditarik kesimpulan bahwa pedagogik merupakan ilmu mendidik teoritis maupun
praktis yang bisa memberikan tuntutan secara komprehensif bagaimana cara
mendidik anak agar dapat mencapai kedewasaanya, mengbangkan segala potensinya,
dan menjadi manusia yang ideal.
Tilaar memberikan pandangannya
mengenai pedagogik sebagai ilmu yang otonom, menurut Tilaar "pada akhir
abad ke-19, pedagogik merupakan suatu ilmu gado-gado dari filsafat dan
psikologi. Namun awal abad ke-20, pedagogik sudah diakui sebagai ilmu yang
otonom, sejak saat itu kajian ilmu (pedagogik) telah mendapatkan tempat yang
terhormat di lingkungan masyarakat universitas. Suatu ilmu disebut otonom,
secara singkat dapat dikatakan apabila dia memenuhi dua syarat utama, yaitu
mempunyai objek kajian dan memiliki metodologi yang jelas. Pedagogik sebagai
ilmu mempunyai objek materil dan formal. Objek materil pedagogik ialah manusia,
dan objek formalnya ialah situasi pendidikan dalam artian pergaulan/interaksi
orang dewasa dengan anak (guru dengan siswa).
Melihat objel kajian pedagogik yaitu
mamusia yang mengalami proses pendidikan dalam situasi pendidikan, jelas
kiranya bahwa kajian pedagogik berfokus bukan pada manusia secara abstrak
layaknya antropologi metafisik, akan tetapi pedagogik mengkaji manusia secara
konkret dalam proses menjadi manusia (humanisasi) melaluli situasi pendidikan
yang ideal. Masalah fundamental yang digali dalam pedagogik adalah terkait
dengan hakikat manusia, hakikat anak, hakikat proses manusiakan manusia.
Melihat kajian objek keilmuan pedagogik dapat disimpulkan bahwa metodologi
keilmuan Pedagogik adalah metodologi teoritis-praktis yang senantiasa
berdialektika untuk membangun konsep-konsep fundamental mengenai hakikat
pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia (humanisasi).
Sumber
Kesuma, Teguh
& Teguh Ibrahim. 2016. Struktur Fundamental
Pendagogik:
Membedah Pemikiran Paulo Freire.
Bandung: PT Refika Aditama.
Comments
Post a Comment