Pedagogik Amerika 1819-1929
Pedagogik dimasa lalu pernah
dianggap terbentuk oleh kemampuan-kemampuan pendidik/pedagog yang disebut instinct,
tack dan inspiration adalah kemampuan bawaan, terbawa ketika
individu dilahirkan. Pandangan ini mengasumsikan pedagog adalah dilahirkan
bukan diciptakan, dan pedagogi sebagai an art bukan a science.
Konsekuensi dari pandamgan ini adalah bahwa ilmu pendidikan, jika ada kurang
bermanfaat karena tindakan mendidik bergantung pada kemampuan-kemampuan yang
sifatnya subjektif, tidak dapat dijelaskan dan diprediksi, bukan bertumpu pada
prinsip-prinsip umum yang dapat dipelajari atau dikuasai oleh siapapun.
Konsekuensi lainnya dapat juga bahwa pendidikan persiapan guru bersifat sia-sia
karena pendidikan itu ada karena dilahirkan, bukan dihasilkan melalui
pendidikan.
Selain itu, pada waktu itu dipercaya
bahwa instinct, tact dan inspiration ini berkaitan dengan
religiusitas. Namun, dalam tahun 1880-an dan 1890-an, dalam lingkungan akademik
tumbuh sikap penolakan terhadap pengaitan sebuah disiplin ilmu akademik dengan
kekuatan-kekuatan super-natural atau super rational yang dapat
membantu guru dan siswa. Ini adalah sebuah kecendrungan penting yang perlu
dicatat oleh kalangan akademiksi pendidik Indonesia.
Pedagogi yang awal ini lebih
merupakan art atau praktik, dan hubungannya dengam sains renggang atau
tidak ada sama sekali. Versi yang berlawanan dari pedagogi sebagai an art dan
bersifat metafisik diatas, adalah pedagogik sebagai a science. Di sini science
dijadikan tumpuan dalam rangka justifikasi status akademis pedagogi. Berikut
konseptual pedagogi dari beberapa tokoh
Tabel
Pedagogi Secara Histori Amerika.
Tokoh
|
Pedagogi
|
Pedagogi awal
|
Pedagogi adalah art; mendidik
terbentuk oleh kemampuan-kampuan bawaan; studi saintifik belum dilakukan.
|
William Paine
|
Pedagogi adalah a rational art
of educating.
|
Paul Hanus
|
Science of teaching, diperlukan untuk mendidik
kemampuan bawaan calon guru atau pekerjaan yang mereka pilih.
|
Josiah Royce
|
Sains pendidikan membutuhkan
adaptasi besar-besaran dan konstan dengan kebutuhan-kebutuhan guru secara
individual, modifilasi konstan sehubungan dengan individu siswa, dan
dilengkapi secara konstam oleh the divine skill of the bron teacher's
instiunct.
|
Arnold Thompkin
|
Praktil mendidik adalah situs dan
sarana untuk mengetes dan mengubah teori. Sain tidak dapat menyediakan
generalisasi-generalisasi yang sesuai secara eksak dengan kasus konkrit.
|
William James
|
Psikologi adalah sebuah sains, the
science of mind's laws, dan pengajaran adalah sebuah art. Sains-sains
tidak pernah menghasilkan art secara
langsung
|
Charles McMurry dan Frank McMurry
|
Sains-sains yang menjadikan dasar
dari pendagogi adalah psikologi dan etika. Metode mengajar dikembangkan
didasarkan atas gerakan pemikiran induktif-deduktif dalam memperoleh dan
menggunakan pengetahuan dan pertama kali dikembangkan oleh Herbart. Metodenya
dikembangkan di situs sekolah.
|
Colonel Francis W. Parker
|
Art and science hendaknya dibuat menjadi
berhubungan secara saling menghidupkan, keduanya menyediakan sebuah “konsentrasi"
(seluruh alam semesta terkonsentrasi dalam diri anak) yang memungkinkan untuk
mulai memahami secara lebih penuh tugas pendidikan. The art of teaching adalah adaptasi kondisi-kondisi untuk upaya
mendidik yang saintifik, ekonomik. Meskipun Parker memiliki teori konsentrasi
yang menuntutnya kearah the Creator,
ini tidak menjadi justifikasi untuk menunda analisis-analisis,
eksplanasi-eksplanasi, dan penyelidikan-penyelidikan tentang proses-proses
kognitif.
|
Beberapa konsep yang sifatnya
universal dapat kita peroleh dari beberapa pemikiran diatas. Konsep-konsep
tersebut tersaji dalam tabel beriku.
Tabel Konsep Universal Pedagogi
Pedagogi
|
|
Fenimena
|
Studi
|
Mendidik
|
Sains tentang mengajar
|
Mengajar
|
An art of teaching
|
Anak/terdidik
|
A rational art of educatig
|
Pendidik
|
Psikologi
|
The Creator
|
Etika
|
|
Metafisika
|
Sumber
Kesuma, Teguh & Teguh
Ibrahim. 2016. Struktur Fundamental
Pendagogik:
Membedah Pemikiran Paulo Freire. Bandung:
PT Refika Aditama.
Comments
Post a Comment