Aspek
dan Faktor Yang Mempengaruhi Peserta Didik
Berikut ini
diuraikan pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek yang berbeda
antara satu dengan yang lain.
1.
Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik manusia merupakan proses
perubahan menjadi lebih besar dan lebih panjang dan terjadi sejak anak sebelum
lahir hingga dewasa. Pertumbuhan ini ada dua yaitu pertumbuhan sebelum lahir,
masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat
kompleks. Dan pertumbuhan setelah lahir, yakni setiap bagian fisik seseorang
atau individu terus mengalami perubahan karena pertumbuhan. Jaringan otak atau
syaraf sentral akan tumbuh dengan cepat karena syaraf pusat itu akan menjadi
sentral dalam menjalankan fungsi jaringan syaraf diseluruh tubuh manusia. Pertumbuhan fisik seorang anak dapat dibagi
menjadi empat masa utama; dua masa ditadai dengan pertumbuha yang cepat dan
masa berikutnya ditandai pertumbuhan yang lambat.
2.
Perkembangan
Intelektual
Perkembangan ini juga dikenal denga nama
perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif ini menurut Piaget mengikuti
tahap-tahap sebagai berikut:
a.
Tahap Sensori
Motor (0-2 setengah tahun)
Masa ketika bayi
menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motoric utuk mengenal
lingkungannya. Bayi memenggunakan reaksi motoric atas rangsangan-rangsangan
yang diterimannya dalam bentuk reflek.
b.
Tahap Pra-Oprasional (usia 2-7 tahun)
Pada tahp ini,
kemampuan skema kognitifnya masih terbatas. Peserta didik suka meniru prilaku
orang lain. Perilaku yang ditiru itu terutama prilaku orang lain, khususnya
orang tua dan guru yang pernah ia lihat ketika orang itu merespons terhadap
prilaku orang, keadaan, kejadian yang dihadapi pada masa lampau.
c.
Tahap Oprasional
Konkret (usia 7-11 tahun)
Pada tahap ini,
peserta didik sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya
volume dan jumlah; mempunyai kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa
golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Dalam tahap ini anak mulai
mengembangkan 3 hal, yaitu:
1)
Identifikasi:
mengenali sesuatu;
2)
Negasi:
mengingkari sesuatu; dan
3)
Reprokasi: mencari
hubungan timbal balik antara beberapa hal.
d.
Tahap Oprasinal
Formal (usia 11-15 tahun)
Pada tahap ini,
peserta didik sudah menginjak usia remaja. Perkembangan kognitif telah memiliki
kemampuan memgkoordinasikan dua ragam kognitif baik secara silmutan (serentak)
maupun berurutan.
3.
Emosi
Emosi merupakan
gejala perasaan yang disertai dengan perubahan dan prilaku fisik. Seperti
marah, yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras atau tingkah laku lain.
Begitu pula sebaliknya, seseorang yang gembira ia melonjak-lonjak sambal
tertawa lebar dan sebaliknya.
4.
Sosial
Anak akan
membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya, dengan memahami dunia anak kemudian
dunia pergaulan yang lebih luas. Inilah yang disebut dengan kehidupan sosial
yang dalam perkembangannya, setiap orang akan mengetahui bahwa setiap manusia
itu saling membutuhkan.
5.
Bahasa
Bahasa sebagai alat komunuikasi juga dapat diartikan
sebagai tanda, gerakan, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang
lain, dengan demikian dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak
penyampai dan pihak penerima. Dalam percakapan atau dalam berdialog,
pihak-pihak itu saling bergantian fugnsinya.
6.
Bakat Khusus
Bakat merupajka
kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan
rangsangan atau sedikit latian, kemampuan itu akan dapat berkembang dengan
baik. Dalam proses pendidikan, bakat merupakan faktor penting untuk mendapat
perhatian, seseorang yang memiliki bakat akan cepat dalam diamati sebab
kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol.
7.
Sikap, Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfok dan
Nicolich, 1984) mengemukakan bahwa tujuan akhirdari proses belajar
dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Faktor yang mempengaruhi individu berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lain. Ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan individu, yaitu:
a)
Faktor hereditas,
dipahami sebagai faktor bawaan yang dibawa anak dari orang tuanyaanak mewariskan
sesuatu dari orang tuanya.
b) Faktor lingkungan,
memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu. Anak yang mendapat stimulus
lingkungan yang baik akan berkembang dengan baik. Dalam hal ini dikenal dengan
aliran empirisme.
c) Faktor gabungan
(hereditas dan lingkungan), dalam hal ini perkembangan seseorang dipengaruhi
oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan dari pengalaman. Aliran yang memahami
faktor gabungan ini dikenal dengan istilah aliran konvergensi.
Sumber
Hosnan,
M. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta
Didik: Kiat Sukses Pendidikan Anak Dalam
Era
Modern. Bogor: Ghalia Indonesia
Comments
Post a Comment