Bahasa berguna untuk berpikir manusia.
Bahasa merupakan sebuah penyimbolan berupa gabungan kata-kata yang sesuai
dengan prosedur atau kaidahnya. Bagian yang paling dasar dari bahasa adalah
fonem, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang signifikan dalam
membedakan makna melalui bunyi yang dihasilkan.
Sistem pelambangan bagi manusia, bahasa
mempunyai empat fungsi, yaitu sebagai berikut
1. Fungsi
instrumental: merupakan alat bantu untuk mengemukakan perasaan yang bersifat
perilaku verbal dan juga untuk mengungkapkan penghargaan.
2.
Bahasa
berfungsi sebagai stimulus bagi perilaku lain.
3.
Bahasa
berfungsi sebagai alat komunikasi manusia dengan orang lain.
4.
Bahasa
berfungsi untuk menyampaikan keinginan.
Bahasa terbentuk dari bunyi yang disebut fonem. Gabungan fonem yang lebih tinggi menghasilkanmorfem, yakni bentuk terkecil dalam bahasa yang
mengandung makna. Morfem biasanya terdiri dari
sekurang-kurangnya gabungan dua fonem, seperti: ya, siap. Analisis Ilmu
Bahasa yang lebih tinggi, terdiri dari
tiga tingkat, yaitu:
1. Tingkat leksikal, analisis bahan berkisar
tentang bentuk kata yang
digunakan dalam bahasa, seperti persamaan
kata, lawan kata, dan bagaimana menggunakan kata tersebut dalam kalimat.
2. Tingkat sintatik, arah kajian bahasa
dalam susunan atau urutan kata, untuk membentuk prase dan kalimat, seperti:
tata bahasa.
3. Tingkat semantik, yaitu kajian yang terfokus pada makna bahasa.
Prinsip belajar bahasa (Abdul Chaer, 2004:204
dalam Syaiful Bahri, 2008:71-72): mudah menuju Sukar, sederhana menuju
kompleks, dekat menuju jauh, pola menuju unsur, masalah bukan kebiasaan, dan
kenyataan bukan buatan. Beberapa fokus perhatian dalam bahasa, yakni:
perkembangan bahasa, bahasa dan proses berfikir, bahasa binatang, perbedaan
budaya dan hubungan antara otak dan bahasa. Perkembangan bahasa dimulai
semenjak anak berada pada usia dini. Bahasa sangat erat kaitannya dengan proses
berfikir yang bermanfaat bagi proses pemecahan masalah. Pada individu yang
bisu, mereka menggunakan system symbol lain untuk berkomunikasi. Berbeda halnya
dengan binatang. Mereka tidak mampu memproduksi kalimat dan menggunakan bahasa
secara kreatif untuk berkomunikasi, tetapi hanya melalui isyarat.
Faktor budaya juga mempunyai andil besar yang
mempengaruhi perkembangan bahasa. Bahasa juga erat kaitannya dengan kemampuan
dan fungsi kerja otak. Otak manusia terdiri dari dua bagian besar, dimana
fungsi anatra keduanya sangat berbeda. Belahan kiri mengendalikan fungsi bahasa
yang mencakup bahasa lisan dan tulisan, sementara belahan kanan mengurus proses
persepsi, seperti pemahaman dan pemahaman bentuk-bentuk visual.
Ada dua teori pendekatan
dalam pembahasan ini, yaitu: pendekatan
pengkondisian dan pendektan psikolinguistik. Menururut pendekatan
pengkondisian bahasa dipelajari sesuai dengan prinsip pengkondisian yang diaplikasikan dalam pemahaman belajar
bahasa. B.F. Skinner memiliki gagasan dasar bahwa perilaku verbal sama
seperti perilaku lainnya dan dipaparkan melalui penguatan respon yang benar.
Anak-anak cenderung meniru perilaku verbal yang dia dengar dari orang dewasa di
sekitarnya, dan jika ia melakukannya dengan benar maka ia cenderung diberi
hadiah atau penguatan positif. Namun bila ia salah maka orang tua akan menahan
penguatan dan bahkan memberikan hukuman.
Noam Chomsky membeikan kritik padateori yang telah
dikemukakan B.F. Skinner. Menurutnya anak-anak mempelajari
aturan-aturan bahasa yang kompleks pada saat ia belajar sebuah bahasa, walaupun
mereka tidak mampu memverbalisasikan atau menjelaskan aturan-aturan tersebut.
Anak-anak mendapat aturan tersebut tanpa harus diajarkan oleh orang lain dalam
bentuk formal dan mereka mendapatkan hukum-hukum bahasa ini pada usia yang
sangat dini. Kemampuan untuk mempelajari atau memperoleh bahasa melalui pengembangan aturan-aturan yang abstrak merupakan ciri yang unik pada manusia.
Sumber: Bahri Syaiful Djamarah. 2008. Psikologi Belajar (edisi 2).
Jakarta: Rineka Cipta.
Comments
Post a Comment