Skip to main content

Jenis Ilmu Pengetahuan



Jenis Ilmu Pengetahuan
Dilihat dari sudut jenisnya, ilmu pengetahuan menurut Fuad Ikhsan (2010) mengungkapkan ada empat macam:
Pertama, pengetahuan wahyu (revaled knowledge). Manusia memperoleh pengetahuan dan kebenaran atas dasr wahyu yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Tuhan telah memberikan pengetahuan dan kebenaran kepada manusia pilihannya, yang dapat dijadikan petunjuk bagi manusia dalam kehidupannya. Wahyu merupakan firman Tuhan. Kebenarannya mutlak dan abadi. Pengetahuan wahyu dapat juga bersifat eskternal, artinya pengetahuan tersebut berasal dari luar manusia.
Kedua, pengetahuan intuitif (intuitive knowledge). Pengetahuan intuitif diperoleh manusia dari dalam dirinya sendiri, pada saat ia menghayati sesuatu. Pengetahuan intuitif muncul secara tiba-tiba dalam kesadaran manusia. mengenai proses ini sebagai hasil penghayatan pribadi, sebagai hasil eskpresi dari keunikan dan individualism seseorang, sehingga validas pengetahuan ini bersifat sangat pribadi. Pengetahuan intuitif disusun dan menerima dengan kekuatan visi imajinatif dalam pengalaman pribadi seseorang. Kebenaran yang imajinatif dalam pengalaman pribadi seseorang. Kebenaran yang muncul atau tampak dalam karya seni merupakan bentuk pengetahuan intuitif, seperti karya penulis besar Shakespear, Muhammad Iqbal, al-Ghazali, dan yang lainnya yang berbicara tentang kebenaran nurani manusia merupakan hasil kerja intuisi.
Ketiga, kebenaran tersebut tidak akan dapat diuji dengan observasi, perhitungan, atau eksperimen, karena intuitif tidak hipotesis. Tulisan-tulisan mistik, autobiografi, dan karya esai merupakan refleksi dari pengetahuan intuitif. Dalam pengertian secara umum, intuisi merupakan metode untuk memperoleh pengetahuan tidak berdasarkan penalaran rasio, pengalaman, dan pengamatan indra. Dalam filsafat ada paham yang disebut intuionalisme. Intuisionalisme merupakan paham yang menganggap bahwa dengan intuisi manusia bisa memperoleh kebenaran yang hakiki. Kaum intuisionis berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan khusus, yaitu cara khusus untuk mengetahui yang tidak terikat pada indra maupun penalaran intelektual.
Pengetahuan yang diperoleh secara intuisi bukan pengetahuan yang berasa dari kita yang bersifat dangkal, melainkan berasal dari dalam diri kita sendiri. Menurut kaum intusionis, dengan intuisi kita bisa mengetahui diri kita sendiri, mengetahui dan memahami hakikat yang sebenarnya tentang waktu, gerak dan aspek-aspek fundamental di alam jagad raya (alam semesta) ini. Dengan intuisi kita dapat menangkap kenyataan yang konkret. Pengetahuan intuitif sulit dikembangkan, karena validitasnya sangat pribadi dan memiliki watak yang tidak komutatif, khusus untuk diri sendiri, subjektif, tidak terlukiskan, sehingga sulit untuk mengetahui seseorang memilikinya atau tidak.
Keempat, pengetahuan rasional (rational knowledge). Pengetahuan rasional merupakan pengetahuanyang diperoleh dari latihan rasio/akal semataa, tidak disertai dengan observasi terhadap peristiwa-peristiwa factual. Prinsip logika formal dan matematika murni merupakan paragdigma pengetahuan rasional, yang kebenarannya dapat ditunjukkan dengan pemikiran abstrak. Prinsip rasional dapat diterapkan pada pengalaman indra., tetapi tidak disimpulkan dari pengalaman indra.
Rasionalisme yaitu aliran dalam filsafat yang mengutamakan rasio untuk memperoleh pengetahuan dan kebenaran. Rasionalisme berpandangan bahwa akal merupakan faktor fundamental dalam pengetahuan. Akal manusia memiliki kemampuan untuk mengetahui kebenaran alam semesta, yang tidak mungkindapat diketahui melalui observasi. Menurut rasionalisme, pengalaman tidak mungkin dapat menguji kebenaran huku “sebab-akibat”, karena peristiwa yang tidak terhingga dalam kejadian ala mini tidak mungkin diobservasi.


Sumber
Ihsan, Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta
Latif, Mukhtar. 2014. Orientasi Ke Arah Filsafat Ilmu. Jakarta: Prenadamedia Group

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah, karena metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan. Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak empiris, juga tidak termasuk dalam ilmu pengetahuan, melainkan termasuk wilayah filsafat. Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (Senn, 2002). Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui sesuatu. Jika metode merupakan prosedur ...

Implementasi Dalam Penelitian

Implementasi Dalam Penelitian Pelaksanaan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, sebenarnya merupakan langkah-langkah sistematis yang menjamin diperoleh pengetahuan yang mempunyai karakteristik rasional dan empiris. Secara filosofis kedua pendekatan tersebut mempunyai landasan yang berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada filsafat positivistik. Filsafat positivistik berpandangan bahwa gejala alam dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian dimulai dari proses yang bersifat deduktif, artinya ketika menghadapi masalah langkah pertama yang dilakukan adalah mencari jawaban secara rasional teoretis melalui kajian pustaka untuk penyusunan kerangka berpikir. Bagi penelitian yang memerlukan hipotesis, kerangka berpikir digunakan sebagai dasar untuk menyusun hipotesis. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data. Tujuan utama langkah ini adalah un...

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik A.     Ilmu 1.     Hakikat ilmu Ilmu bersifat rasional Contoh: Air selalu menempati ruang 2.     Struktur ilmu Metode ilmiah Contoh: Makhluk hidup yang ada didunia ini selalu berkembang dan tumbuh 3.     Epistimologi ilmu Epistimologi yang mengkaji pengetahuan manusia. Pembagian epistimologi yang meliputi epistimologi umum (memunculkan pertanyaan  ada apa? ), epistimologi khusus (memunculkan pengetahuan yang diproses dan dapat di pertanggung jawabkan, metodologi (mengkaji langkah-langkah praktis untuk memperoleh pengetahuan yang benar).  Pada mulanya sumber pengetahuan adalah akal. Adapun pengembangan yang lain menyatakan pengalaman, nalar, intuisi, keyakinan, otoritas dan wahyu merupakan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan merupakan sumber dalam rangka mencari kebenaran. Dimana teori kebenaran terdiri atas teori korespondensi, teori koherensi, teori...