Pernakah Kita Kreatif
Kita semua itu dilahirkan spontan dan
kreatif. Setiap dari kita, sebagai anak-anak kita menerima segala hal secara
setara. Kita berkeinginan untuk menerima semua jenis kemungkinan aneh terkait
dengan bebagai hal. Saat kita anak-anak, kita mengetahui bahwa kotak itu jauh
lebih daripada sekedar sebuah wadah. Kotak dapat menjadi benteng, mobil, gua,
rumah, sesuatu yang permukaanya dapat digambar. Imajinasi kita tidak
terstruktur menurut konsep atau kategori tertentu yang sudah ada. kita tidak
berusaha mengeliminasi kemungkinan-kemungkinan; kita hanya memperluas
kemungkinan-kemungkinan tersebut.
Kemudian apa yang terjadi pada diri
kita? Misalnya di sekolah, kita tidak diajarkan cara berpikir, tetapi dalam hal
ini kita diajarkan agar menyalin apa yang dipikirkan oleh pemikir masa lalu.
Selanjutnya ketika menghadapi sebuah masalah, kita diajarkan agar secara
analisis memilih suatu pendekatan yang paling menjanjikan berdasarkan sejarah,
tidak mencakup semua pendekatan lainnya. Kemudian bekerja secara logis menurut
arah sebuah solusi yang telah didefinisikan secara jelas.
Oleh karena itu, alih-alih diajarkan
agar berusaha menemukan kemungkinan-kemungkinan, kita malah diajarkan agar berusaha
menemukan cara menighilangkan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Seolah-olah,
istilahnya kita memasuki sekolah sebagai tanda tanya, lalu lulus sebagai tanda
titik.
Comments
Post a Comment