Skip to main content

Fungsi Manusia Dalam Perkembangan Ilmu



Fungsi Manusia Dalam Perkembangan Ilmu
Manusia merupakan makhluk yang sangat sempurna dibanding dengan makluk-makluk ciptaan Alloh yang lain di muka bumi ini.Dengan dibekali pembawaan dari Allah SWT berupa akal untuk mengelola keseimbangan alam ini.Tujuan Alloh menciptakan manusia itu sendiri adalah sebagai wakil atau kholifah secara langsung di muka bumi ini agar tujuan hidup menjadi serasi, selaras, seimbang.
Manusia mendapatkan ilmu melalui perantaraan kalam yang diciptakan oleh Allah.Hal ini sesuai dengan firman Alloh surat Al-Alaq Ayat 1-5 sebagai berikut :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dapat kita ketahui tentang ayat diatas bahwa Allah menciptakan manusia dengan penuh kasih sayang dan kesempurnaan baik secara fisik dan rohani. Dengan dibekali hal diatas maka fungsi manusia terhadap ilmu adalah menemukan, mengembangkan, menciptakan, kemudian mengevaluasi terhadap ilmu yang didapatnya melalui proses berpikir yang alami dan sistematis. dengan pemikiran seperti itu manusia bisa membagi atau memetakan suatu ilmu degan spesifikasi tertentu yang berkembang saat ini dan sudah dimanfaatkan oleh manusia.
Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu, meskipun secara metodoloigis ilmu tidak membedakan ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial secara garis besar.
Berhubungan dengan ilmu sosial maka ada keterkaitan antara manusia dengan kemanusiaan sehingga melahirkan konsep ilmu itu sendiri yaitu:
1.      Interaksi
2.      saling ketergantungan
3.      Kesinambungan dan Perubahan
4.      Keragaman/Kesamaan/Perbedaan
5.      Konflik dan konsensus
6.      Pola (Pattern)
7.      Tempat atau lokasi
8.      Kekuasaan atau Power
9.      Nilai Kepercayaan
10.  Keadilan Dan Pemerataan
11.  Kelangkaan
12.  Kekhususan
13.  Budaya (Culture)
14.  Nasionalisme.

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah, karena metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan. Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak empiris, juga tidak termasuk dalam ilmu pengetahuan, melainkan termasuk wilayah filsafat. Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (Senn, 2002). Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui sesuatu. Jika metode merupakan prosedur ...

Implementasi Dalam Penelitian

Implementasi Dalam Penelitian Pelaksanaan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, sebenarnya merupakan langkah-langkah sistematis yang menjamin diperoleh pengetahuan yang mempunyai karakteristik rasional dan empiris. Secara filosofis kedua pendekatan tersebut mempunyai landasan yang berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada filsafat positivistik. Filsafat positivistik berpandangan bahwa gejala alam dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian dimulai dari proses yang bersifat deduktif, artinya ketika menghadapi masalah langkah pertama yang dilakukan adalah mencari jawaban secara rasional teoretis melalui kajian pustaka untuk penyusunan kerangka berpikir. Bagi penelitian yang memerlukan hipotesis, kerangka berpikir digunakan sebagai dasar untuk menyusun hipotesis. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data. Tujuan utama langkah ini adalah un...

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik A.     Ilmu 1.     Hakikat ilmu Ilmu bersifat rasional Contoh: Air selalu menempati ruang 2.     Struktur ilmu Metode ilmiah Contoh: Makhluk hidup yang ada didunia ini selalu berkembang dan tumbuh 3.     Epistimologi ilmu Epistimologi yang mengkaji pengetahuan manusia. Pembagian epistimologi yang meliputi epistimologi umum (memunculkan pertanyaan  ada apa? ), epistimologi khusus (memunculkan pengetahuan yang diproses dan dapat di pertanggung jawabkan, metodologi (mengkaji langkah-langkah praktis untuk memperoleh pengetahuan yang benar).  Pada mulanya sumber pengetahuan adalah akal. Adapun pengembangan yang lain menyatakan pengalaman, nalar, intuisi, keyakinan, otoritas dan wahyu merupakan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan merupakan sumber dalam rangka mencari kebenaran. Dimana teori kebenaran terdiri atas teori korespondensi, teori koherensi, teori...