Skip to main content

Sistem dalam ilmu pengetahuan


Sistem dalam ilmu pengetahuan
Disamping cara pandang (objek formal) dan metode ilmiah, dalam rangka mencapai kebenaran ilmiah dari suatu objek materi maka diperlukan sistem. Sistem adalah hubungan secara fugsional dan konsisten antara bagian-bagian yang terkandung dalam suatu hal atau barang sehingga merupakan satu kesatuan utuh. Hubungan seperti itu dalam rangka mencapai tujuan, yaitu kebenaran ilmiah. Cara pandang, metode, dan sistem merupakan hal yang sangat menentukan ketercapaianya kebenaran ilmiah.
Sistem ini merupakan daya kerja aktif yang menggerakkan dan mengarahkan langkah-langkah yang telah ditentukan dalam metode yang diatur sedemikian rupa sehingga kontiniuitas dan konsistensi daya kerja metode itu mencapai tujuan akhir. Ada 6 sistem yang lazim dikenal dalam ilmu pengetahuan, yaitu
1.      Sistem Tertutup
Sistem ini tidak memungkinkan memasukan unsur-unsur baru kedalamnya, misalnya, susunan alam semesta yang merupakan satu kesatuan. Ini terdiri dari unsur-unsur yang jumlah jenisnya tetap dan tidak mengalami perubahan sejak dari mulai sampai masa berakhirnya.
2.      Sistem Terbuka
Sistem ini memang dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi masuknya unsur-unsur baru agar keberadaan sesuatu hal kemungkinan bisa tetap berlangsung. Lebih dari itu agar perkembangan sesuatu itu juga dimungkinkan. Misalnya, kehidupan masyarakat manusia yang memiliki kodrat sebagai makhluk sosial di mana orang yang satu cenderung secara alami bergantung kepada orang lain secara timbal balik.
3.      Sistem Alami
Sistem ini memang sudah sejak awal merupakan suatu kesatuan yang utuh dalam rangka mencapai tujuan yang juga telah ditentukan sejak awal. Misal, susunan alam semesta ini, baik secara keseluruhan maupun secara bagian-bagian. Secara keseluruhan unsur-unsur yang jumlah jenisnya tetap dan tidak mengalami perubahan sejak memulai sampai masa berakhirnya. 4. Sistem buatan, sistem ini jelas merupakan hasil karya manusia. Hal ini tercipta atau diciptakan secara sengaja untuk memenuhi sagalam macam kebutuhan hidup sehari-hari yang semakin komplek yang disebabkan oleh perkembangan kualitas manusia itu sendiri. Ini terjadi mungkin karena ia memiliki potensi cipta, rasa dan karsa.
Salah satu contoh sistem buatan manusia dapat dilihat pada perkembangan pengetahuan yang menjadi suatu sistem filsafat. Dari sini perkembangan pengetahuan menjadi sistem ilmu pengetahuan yang beraneka ragam semakin mampu berperan atau berfungsi sebagau alat perlengkap bagi pemenuhan kebutuhan hidup seharu-hari.
4.      Sistem yang Berbentuk Lingkaran
Sistem ini merupakan perkembangan dari sistem buatan, yang dibuat agar lebih memudahkan tercapainya salah satu tujuan hidup. Dalam sistem ini masalah sentralnya diletakkan pada sentral dari suatu lingkaran. Dari sini orang mulai menjelaskan sejauh mana masalah itu dapat memengaruhi bidang-bidang lainnya. Semakin jauh suatu titik dari titik sentral itu maka titik itu akan mendapatkan pengaruh yang semakin lemah. Sistem ini dapat diasosiasikan dengan berkas sinar yang semakin jauh jaraknya maka pancaran daya sinarnya akan semakin berkurang.
5.      Sistem yang Berbentuk Garis
Sistem ini juga merupakan perkembangan dari sistem buatan. Agar dapat mencapai tujuan yang lebih mudah, sistem ini dususun menurut jenjang-jenjang atau tingkat-tingkat mulai dari yang paling tinggi ke jenjang yang paling rendah. Susunan ini memperlihatkan suatu tatanan bahwa jenjang yang lebih rendah mendasarkan diri kepada jenjang yang lebih tinggi.
Sumber
Komara, Endang. 2014. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: PT Refika
            Aditama

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah, karena metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan. Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak empiris, juga tidak termasuk dalam ilmu pengetahuan, melainkan termasuk wilayah filsafat. Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (Senn, 2002). Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui sesuatu. Jika metode merupakan prosedur ...

Implementasi Dalam Penelitian

Implementasi Dalam Penelitian Pelaksanaan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, sebenarnya merupakan langkah-langkah sistematis yang menjamin diperoleh pengetahuan yang mempunyai karakteristik rasional dan empiris. Secara filosofis kedua pendekatan tersebut mempunyai landasan yang berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada filsafat positivistik. Filsafat positivistik berpandangan bahwa gejala alam dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian dimulai dari proses yang bersifat deduktif, artinya ketika menghadapi masalah langkah pertama yang dilakukan adalah mencari jawaban secara rasional teoretis melalui kajian pustaka untuk penyusunan kerangka berpikir. Bagi penelitian yang memerlukan hipotesis, kerangka berpikir digunakan sebagai dasar untuk menyusun hipotesis. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data. Tujuan utama langkah ini adalah un...

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik A.     Ilmu 1.     Hakikat ilmu Ilmu bersifat rasional Contoh: Air selalu menempati ruang 2.     Struktur ilmu Metode ilmiah Contoh: Makhluk hidup yang ada didunia ini selalu berkembang dan tumbuh 3.     Epistimologi ilmu Epistimologi yang mengkaji pengetahuan manusia. Pembagian epistimologi yang meliputi epistimologi umum (memunculkan pertanyaan  ada apa? ), epistimologi khusus (memunculkan pengetahuan yang diproses dan dapat di pertanggung jawabkan, metodologi (mengkaji langkah-langkah praktis untuk memperoleh pengetahuan yang benar).  Pada mulanya sumber pengetahuan adalah akal. Adapun pengembangan yang lain menyatakan pengalaman, nalar, intuisi, keyakinan, otoritas dan wahyu merupakan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan merupakan sumber dalam rangka mencari kebenaran. Dimana teori kebenaran terdiri atas teori korespondensi, teori koherensi, teori...