Skip to main content

Belajar Pembiasaan

Belajar Pembiasaan

      Pembelajaran pembiasaan merupakan dasar bagi pembelajaran yang mengarahkan dari yang ringgan hingga pembelajaran yang lebih total, seperti: pembelajaran konsep, berfikir, dan pemecahan masalah. Asumsi dari beberapa ahli psikologi saat ini tidak setuju bahwa prinsip-prinsip pembelajaran merupakan susunan yang hirarkis. Namun demikian, kebanyakan ahli tersebut berasumsi bahwa pembiasaan merupakan dasar bagi pembelajaran yang lebih kompleks. 
Pembelajaran pembiasaan dilakukan dengan memperhatikan berbagai karakteristik yang telah menjadi pusat perhatian individu. Prinsip dan konsep pembelajaran pembiasaan kemudian menjadi dasar yang dikembangkan menjadi pembelajaran yang lebih kompleks, terutama pada pembelajaran verbal, transfer, memori dan pembelajaran konsep.
Tiga prosedur dasar yang digunakan dalam belajar pengkondisian, yaitu: pengkondisian klasik, instrumental dan operant. Pembiasaan klasik mengacu kepada prosedur yang dikemukakan oleh Ivan Pavlov. Pembiasaan klasik mengacu kepada seperangkat tahapan latihan dimana sebuah stimulus baru yang didatangkan menggantikan stimulus awal dan menimbulkan respon. Beberapa istilah dalam pembiasaan klasik, yakni: stimulus tanpa pengkondisian (unconditioned stimulus), respon tanpa pengkondisian (unconditioned response), stimulus yang dikondisikan (conditioned stimulus), dan respon yang dikondisikan (conditioned reponse). Secara kuantitas unconditioned response dan conditioned reponse menampilkan respon berbeda, namun secara kualitas respon yang ditampilkan sama. Dan itu muncul karena refleksi bersyarat.
Contoh pembiasaan klasik dalam kehidupan sehari-hari adalah pembiasaan siswa dalam istirahat dan pulang sekolah. lonceng (sebagai unconditioned stimulus) akan menyebabkan respon berdiri bersiap akan istirahat (UCR), hal ini tentu saja merupakan rangkaian UCS –UCR. Jika lonceng dipadukan dengan bunyi lonceng yang panjang, bunyi dua kali, pada akhirnya hanya dengan mendengar bunyi lonceng diluar sekolah CS tanpa ada bunyi longeng dari dalam lingkungan sekolah(CR). Stimulus yang dapat dikondisikan pada pembelajaran manusia dapat juga berupa kata-kata dan simbol-simbol. Contoh lain, disaat para Ibu mengandung dan kebetulan lagi mengidam ia ingin memakan buah yang asam-asam, ketika ia melihat buah yang asam-asam tentunya air liur Ibu itu akan keluar dengan sendirinya. 
Pembiasaan instrumental lebih diarahkan bagi pembelajaran instrumental, mengacu kepada situasi yang membuat organisme mempunyai kontrol yang besar terhadap peristiwa yang terjadi, respon yang dihasilkan adalah untuk memperoleh penghargaan. Pembiasaan operant mengacu kepada situasi yang memungkinkan organisme untuk memiliki kontrol yang lebih besar terhadap beberapa peristiwa. Respon yang dilakukan oleh organisme adalah untuk mendapatkan suatu penghargaan.
Pembiasaan operant ini dicobakan oleh B.J Skinner di sebuah labor percobaan dengan menggunakan kotak yang memiliki sebuah pengungkit dan lebih dikenal dengan Skinner’s box. Hewan percobaan harus belajar menekan pengungkit ini dan akan diberi penghargaan berupa makanan. Ketika berada dalam ruangan ini hewan akan menjelajahi ruangan. Keberhasilan percobaan ini terletak pada bagaimana proses yang dilakukan hewan ini hingga akhirnya akan mendapatkan makanan. Hewan kemudian mendekati alat, mencakar-cakar alat dan akhirnya menekan alat. Ini adalah bentuk respon yang dihasilkan pada pembiasaan operant.
Pembelajaran pengkondisian terdapat aspek penguatan (reinforcement). Dimana penguatan terdiri dari dua macam, yaitu: penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif merupakan penguatan yang diberikan untuk memperkuat respon yang ditampilkan. Contohnya adalah pemberian hadiah berupa benda berharga dan penghargaan  berupa pujian terhadap keberhasilan siswa. Penguatan negatif merupakan penguatan yang diberikan ketika respon yang salah telah diakhiri atau dihindari dengan tujuan untuk mengurangi respon salah bermakna negatif, bukan dikasih hukuman tetepi dengan tindakan tegas. Contohnya ketika siswa yang terlambat diminta untuk jangan mengulanginya lagi karena dapat merugikan siswa dalam proses belajar. Disaat prilaku negatif itu tidak terulang lagi berikan pujian dan sanjungan.
Berdasarkan sifat, penguatan yang bersifat primer dan sekunder. Penguatan primer yakni hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan fisik dan biologis. Sementara itu penguatan sekunder merujuk kepada kejadian yang penguatannya terasa sangat berperan sebagai hasil dari proses belajar.
Pembelajaran pengkondisian terdapat beberapa prinsip dasar, yakni: acquisition,extinction, spontaneous recovery, generalization, discrimination, dan differentiation. Acquisition (pengambil alihan) merupakan respon yang meningkat akibat memperoleh penguatan, sebaliknya respon yang tidak memperoleh penguatan akan menurun. Extinction (Pengurangan) merupakan penurunan intensitas respon mengikuti pengurangan penguatan yang dilakukan secara bertahap. Bentuk lain dari extinction yakni partial reinforcement (penguatan setengah), yaitu memberikan penguatan secara tidak penuh terhadap respon, sehingga menimbulkan keengganan untuk menurunkan respon. Spontaneous recovery (pengembalian spontan) merupakan proses pemunculan kembali respon yang telah dihilangkan. Generalization (penggeneralisasian) merupakan kecendrungan untuk merespon stimulus-stimulus yang serupa. 
Discrimination merupakan proses memberikan respon yang beragam terhadap stimulus yang sama. Differentiation (pembedaan) merupakan proses dimana respon dikuatkan secara berbeda, artinya respon dapat menjadi lebih persis di dalam pembelajaran itu sendiri.
Pengaplikasian prinsip-prinsip pengkondisian dapat dilihat pada bidang sosial dan proses perkembangan, teori dan terapi kepribadian. Bidang pendidikan pembelajaran pengkondisian dilaksanakan dalam situasi pembelajaran di kelas. Perkembangan baru dalam teknologi pendidikan, antara lain yang merupakan aplikai dari pembelajaran pengkondisian misalnya, yaitu: pengajaran terprogram (Program Intruction), dan pengajaran dengan bantuan komputer (Computer-aid instruction).

Sumber
Amin Safwan. Pengantar Psikologi Pendidikan. Banda Aceh: Pena, 2005.







Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah, karena metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan. Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak empiris, juga tidak termasuk dalam ilmu pengetahuan, melainkan termasuk wilayah filsafat. Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (Senn, 2002). Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui sesuatu. Jika metode merupakan prosedur ...

Implementasi Dalam Penelitian

Implementasi Dalam Penelitian Pelaksanaan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, sebenarnya merupakan langkah-langkah sistematis yang menjamin diperoleh pengetahuan yang mempunyai karakteristik rasional dan empiris. Secara filosofis kedua pendekatan tersebut mempunyai landasan yang berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada filsafat positivistik. Filsafat positivistik berpandangan bahwa gejala alam dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian dimulai dari proses yang bersifat deduktif, artinya ketika menghadapi masalah langkah pertama yang dilakukan adalah mencari jawaban secara rasional teoretis melalui kajian pustaka untuk penyusunan kerangka berpikir. Bagi penelitian yang memerlukan hipotesis, kerangka berpikir digunakan sebagai dasar untuk menyusun hipotesis. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data. Tujuan utama langkah ini adalah un...

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik A.     Ilmu 1.     Hakikat ilmu Ilmu bersifat rasional Contoh: Air selalu menempati ruang 2.     Struktur ilmu Metode ilmiah Contoh: Makhluk hidup yang ada didunia ini selalu berkembang dan tumbuh 3.     Epistimologi ilmu Epistimologi yang mengkaji pengetahuan manusia. Pembagian epistimologi yang meliputi epistimologi umum (memunculkan pertanyaan  ada apa? ), epistimologi khusus (memunculkan pengetahuan yang diproses dan dapat di pertanggung jawabkan, metodologi (mengkaji langkah-langkah praktis untuk memperoleh pengetahuan yang benar).  Pada mulanya sumber pengetahuan adalah akal. Adapun pengembangan yang lain menyatakan pengalaman, nalar, intuisi, keyakinan, otoritas dan wahyu merupakan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan merupakan sumber dalam rangka mencari kebenaran. Dimana teori kebenaran terdiri atas teori korespondensi, teori koherensi, teori...