Skip to main content

Upaya Meningkatkan Minat Siswa



Upaya Meningkatkan Minat Siswa
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran adalah sebagai berikut :
a.         Guru Yang Profesional
     Setiap sekolah sangat memerlukan adanya guru yang profesional. Maksud dari guru profesional dalam hal ini adalah guru yang benar-benar menguasai materi pelajaran sehingga dapat menyampaikan materi dengan baik kepada siswa. Guru yang profesional juga harus bisa membawa semua siswanya kedalam suasana belajar yang menyenangkan agar siswa merasa senang dalam menerima materi yang diberikan. Karena gaya, metode dan teknik guru dalam mengajar mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam menarik minat siswa terhadap pelajaran.
b.        Memberikan Motivasi Kepada Siswa
      Guru diharapkan selalu memberikan masukan-masukan atau miotivasi kepada anak didiknya, agar anak termotivasi untuk selalu belajar dengan lebih giat. Seperti contoh dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu mengerjakan soal dengan benar dengan memberikan nilai dan pujian. Disamping itu jika ada beberapa anak yang kurang dalam menguasai materi pelajaran, guru sebaiknya selalu memberi dorongan lebih dengan mengulang kembali materi yang dijelaskan agar siswa tersebut mampu memahami materi yang yang dijelaskan. Sehingga dapat mendorong siswa agar lebih giat lagi untuk belajar.
c.         Penyajian Materi Yang Baik dan Menyenangkan
       Penyajian materi sangat berpengaruh pada minat siswa, karena dengan penyajian materi yang menyenangkan dapat membawa siswa nyaman dengan suasana belajar. Dalam hal ini diperluakan seorang guru yang dapat membawa siswa kedalam susana belajar yang menyenangkan. Sehingga pelelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Dan siswa mampu memahami materi-materi yang disampaikan oleh guru dengan maksimal.

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah

Hubungan Epistemologi, Metodologi, Dan Metode Ilmiah Metode ilmiah berperan dalam tataran transformasi dari wujud pengetahuan menuju ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan yang bergantung pada metode ilmiah, karena metode ilmiah menjadi standar untuk menilai dan mengukur kelayakan suatu ilmu pengetahuan. Sesuatu fenomena pengetahuan logis, tetapi tidak empiris, juga tidak termasuk dalam ilmu pengetahuan, melainkan termasuk wilayah filsafat. Dengan demikian metode ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis (Senn, 2002). Sedangkan metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa metodologi adalah ilmu tentang metode atau ilmu yang mempelajari prosedur atau cara-cara mengetahui sesuatu. Jika metode merupakan prosedur ...

Implementasi Dalam Penelitian

Implementasi Dalam Penelitian Pelaksanaan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, sebenarnya merupakan langkah-langkah sistematis yang menjamin diperoleh pengetahuan yang mempunyai karakteristik rasional dan empiris. Secara filosofis kedua pendekatan tersebut mempunyai landasan yang berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang didasarkan pada filsafat positivistik. Filsafat positivistik berpandangan bahwa gejala alam dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian dimulai dari proses yang bersifat deduktif, artinya ketika menghadapi masalah langkah pertama yang dilakukan adalah mencari jawaban secara rasional teoretis melalui kajian pustaka untuk penyusunan kerangka berpikir. Bagi penelitian yang memerlukan hipotesis, kerangka berpikir digunakan sebagai dasar untuk menyusun hipotesis. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data. Tujuan utama langkah ini adalah un...

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik

Perbedaan Ilmu Dengan Pengetahuan Mistik A.     Ilmu 1.     Hakikat ilmu Ilmu bersifat rasional Contoh: Air selalu menempati ruang 2.     Struktur ilmu Metode ilmiah Contoh: Makhluk hidup yang ada didunia ini selalu berkembang dan tumbuh 3.     Epistimologi ilmu Epistimologi yang mengkaji pengetahuan manusia. Pembagian epistimologi yang meliputi epistimologi umum (memunculkan pertanyaan  ada apa? ), epistimologi khusus (memunculkan pengetahuan yang diproses dan dapat di pertanggung jawabkan, metodologi (mengkaji langkah-langkah praktis untuk memperoleh pengetahuan yang benar).  Pada mulanya sumber pengetahuan adalah akal. Adapun pengembangan yang lain menyatakan pengalaman, nalar, intuisi, keyakinan, otoritas dan wahyu merupakan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan merupakan sumber dalam rangka mencari kebenaran. Dimana teori kebenaran terdiri atas teori korespondensi, teori koherensi, teori...